Saturday, January 7, 2017

Cara Mernggunakan Defibrillator

Cara menggunakan AED Atau Defibrillator

 Apakah itu DEFIBRILLATOR
Defibrillator adalah peralatan elektronik yang dirancang untuk memberikan kejut listrik dengan waktu yang relatif singkat dan intensitas yang tinggi kepada pasien penyakit jantung.
Pengulangan pemberian kejut listrik paling lama 45 detik sejak jantung berhenti. Energi Externalyang diberikan antara 50 sampai 400 Joule. Energi Internal yang diberikan maximum 1/10 External 
Posisi elektroda (paddles) : anterior - anterior (apex - sternum) atau anterior posterior. Diameter elektroda antara 8 - 10 cm untuk dewasa. Pengaturan energi, dan pemeberian energi di kontrol oleh mikrokontroler. Energi yang tersimpan pada C : W =  ½ CV²
Sebelum Pemberian pulse defibrillator pada permukaan elektroda diberikan gel elektrolit.  Ada dua jenis defibrillator: a.c defibrillator dan d.c defibrillator. Untuk a.c defibrillator sudah tidak digunakan lagi. Mempunyai elektroda (paddles) yang mempunyai diameter 8 - 10 cm (untuk dewasa). Energi yang diberikan berkisar antara : 50- 400 Joules. Pemberian defibrillator dapat dilakukan dengan cara sinkronisasi atau asinkronisasi. Posisi elektroda (Paddles) dapat diletakkan  pada posisi anterior - anterior (Apex-sternum) atau posterior anterior. Pada saat pemberian defibrillator hindari bersentuhan antara pengguna alat dengan pasien. Energi yang tersimpan pada C :  W = ½ CV²
Paduan d.c defibrillator terdiri dari trafo berkekuatan besar dan pada sekundernya terdapat penyearah dan capastor.Penyearah ini akan megisi energi listrik pada kapasitor, besarnya energi listrik akan dikontrol oleh mikrokontrol. Pada saat discharge (pemberian) energi pada pasien dengan menekan switch yang berada pada ujung elektroda. Bila memilih jenis sinkron, dapat dilakukan dengan menekan key board (sinkron).
\
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbtrWaWl6LO4QPp35D6OWJHWEaL4HP8LJtZLWulD13oD9sNVdKdyN8GLwVba4Z3UAvUPKqWA1k5AlB2x84WcRAtjzFD5v4XIXJN_N8ZajBXNMYeZUanj-cDGOGwj5Cbgtlm1H1r0SW8TBM/s320/1.PNG


Pada Prinsipnya Prosedur Pengoperasian Defibrillator Dibagi Dalam Tiga Tahap
l  Pemilihan besarnya energi dan mode pengoperasian
l  Pengisian energi (charge) pada kapasitor
l  Pembuangan energi dari kapasitor ke pasien (discharge).
Prinsip Dasar Defibrillator
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4ny3yNumB0EgGuuLx_RkoaapUzwiPd0eYI8tyS-TCy6yhSZv-idqquYrc_c9QOwdo3C8wnXYm5pCdZAJn6HmGozYYYkA8NnEaiRch9HF7LM7v3VCz3Zw_Su-lRzgNWFQdXPHy-NYKzu0f/s320/2.PNG
Ø  Besarnya energi dilakukan dengan memutar selector pemilihan energi R3, set Level yang akan mengatur besarnya tegangan yang akan timbul pada pengisian kapasitor C1.
Ø  Bila tombol charge ditekan maka akan terjadi pengisian kapasitor C1,  dan tegangan pada kapasitor C1, dideteksi oleh detector A1 melalui pembagi tegangan R1 dan R2yang bersesuaian dengan tegangan pada C1.
Ø  Bila tegangan pada pembagi tegangan telah lebih besar dari tegangan R3, maka A1 keluarannya akan menyebabkan High-voltage DC supply  tidak lagi mensupply tegangan ke kapasitror C1.
Ø  Bila ditekan tombol discharge tegangan pada kapasitor C1 akan berpindah sehingga tubuh atau jantung akan mendapatkan energi listrik dari kapasitor C1. Bentuk tegangan yang diberikan pada pasien dipengaruhi oleh adanya induktor

Bentuk Energi Yang Diberikan Ke Pasien
l  


Satu phase (Monophasic)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5PMsoZsnuDcfm3P1mWU8czzo08EO7ge8W_bnlSkiTVD7AsWh3wK7e88mhejSvKlSQ1_bdcoK5oOjV9K9XiqSKKGbDHhbOvXNrXQ1QcXcgQCF41_SUS383JtULuK8BZO_fha_aaxmyToyR/s320/3.PNG

·            Dua phase (Biphasic)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSOvpqYPHMIRoqEMc96fuejLN5EE6RuwsiwoLxDIkjNlYF_CYnUDapXeA9SfrceedE5yXDf6lb2HKmi5yl-E5OKO8AdhjuR4BOLDZ3rvYvsfLoo4b6IAmS1CmZ-u7kUF0OMgPNmlvlCsux/s1600/4.PNG

·               Untuk besarnya energi listrik Biphasic yang diberikannya berkisar 2 sampai dengan 200 joule


Mempunyai 2 buah elektroda yang telah terpasang pada dada pasien (pads electrode)
l  Strenum
l  
Apeks 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKwe0oxOLwgI-cuQgCU6rdTxmEUlGQLECwnc6PL7VbbpIvJEyiplseSRL_OwsSgYEDjcM0Nmnew7-HHgjL7W0FzmfMdAyjjqqci0hpSaITwfyM-LsEIDhXTnA0HtZxyWGYT39od4QwwILk/s320/6.PNG


Metode defibrillator
l  Asinkron
    Pemberian shock listrik jika jantung sudah tidak berkontraksi lagi, secara manual setelah pulsa R.
l  Sinkron
Pemberian shock listrik harus disinkornkan dengan signal ECG dalam keadaan berfibrasi, jadi bila tombol discharge ditekan kapanpun maka akan membuang setelah pulsa R secara otomatis.


No comments:

Post a Comment